JEMBER – Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember menerima kunjungan dari SMPN 1 Mumbulsari, Senin (9/12). Dalam kunjungan tersebut, Rumah Sakit Bina Sehat Jember memberikan edukasi mengenai dunia kesehatan, mulai dari pentingnya kebiasaan cuci tangan yang baik dan benar, hingga simulasi pertolongan pertama pada kecelakaan (penanganan pre-hospital) yang biasa terjadi di lingkungan sekolah.
Menurut dr. Tontowi Jauhari, Kepala Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Bina Sehat Jember, penanganan pre-hospital merupakan kunci untuk memastikan kondisi pasien. Tidak jarang, penanganan yang salah, kata dia, malah menyebabkan pasien cedera berat. Selain itu, lanjut dia, 10 siswa-siswi yang duduk di kelas 7 dan 8 SMPN 1 Mumbulsari itu juga mengadakan hospital tour untuk mengenal berbagai layanan yang ada di Rumah Sakit Bina Sehat Jember. Diantaranya, pelayanan radiologi, kamar operasi, ICU, dan rawat inap.
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 09.00 – 11.00 itu diikuti para peserta dengan antusias. Bahkan beberapa diantaranya berani mengutarakan kesan pesan, seperti yang diungkapkan Adetya.
“Senang ada kegiatan seperti ini. Saya jadi tahu bahwa banyak dampak negatif dari berkendara yang tidak aman. Ternyata banyak pemeriksaan yang harus dilalui jika seseorang mengalami kecelakaan lalu lintas,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Mumbulsari Misnadi, S.Pd mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi sambutan yang diberikan oleh Rumah Sakit Bina Sehat Jember dalam kegiatan ini. Anak-anak jadi belajar banyak hal secara langsung, terutama yang terkait dunia medis.
“Baru pertama kali ini kami melakukan kunjungan ke rumah sakit. Alhamdulillah, bisa memberikan edukasi seputar medis, khususnya dampak negatif yang akan dialami jika berkendara secara tidak aman,” tuturnya.
Terpisah, Direktur Rumah Sakit Bina Sehat Jember drg. Yunita Puspita Sari P., M.Kes menyampaikan kunjungan tersebut dikemas semenarik mungkin agar peserta mendapatkan kesan positif dan misi dapat tersampaikan.
“Dengan demikian, harapannya dapat menumbuhkan kewaspadaan agar terhindar dari dampak negatif dalam berkendaraan yang tidak aman,” pungkasnya. (sht)