JEMBER – Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember menggelar pelatihan keselamatan kerja. Pelatihan ini digelar untuk meningkatkan kesiapsiagaan karyawan rumah sakit jika sewaktu-waktu terjadi bencana serta berfokus pada keselamatan pasien. Salah satu materi yang diberikan adalah terkait tanggap darurat bencana dan penanggulangan kebakaran. Sontak, pelatihan tersebut menjadi antusias tersendiri bagi dokter, perawat, bidan, maupun karyawan non medis, yang mengikuti pelatihan.
Menurut Franchiska Ardian S.B., S.Kep., Ners, Kepala Bagian Fasilitas dan Keselamatan RS Bina Sehat Jember, pelatihan tersebut merupakan program kerja dari kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) yang rutin diadakan setiap tahun. Bukan hanya pemberian teori, tetapi juga disempurnakan dengan simulasi. Saat terjadi kebakaran misalnya, selain alat pemadam kebakaran (apar), ada 4 helm yang tersedia dengan warna merah, putih, biru, dan kuning. Diharapkan, setelah pelatihan, peserta sudah memiliki bekal dan memahami peranan masing-masing sesuai dengan warna helm yang nantinya akan dikenakan.
“Dengan pelatihan ini, karyawan dapat mengutamakan keselamatan pasien dan mengetahui cara cepat menanggulangi kebakaran. Sebab, setiap titik ruangan di Rumah Sakit Bina Sehat sudah dilengkapi dengan apar yang dapat digunakan jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran,” jelasnya.
Masih menurut Franchiska, kunci utama saat tanggap darurat bencana dan penanggulangan kebakaran adalah tidak panik. Oleh karena itu, petunjuk serta jalur evakuasi sudah tersedia untuk membantu proses evakuasi pasien atau pun korban.
“Kebakaran adalah salah satu jenis keadaan darurat yang berpotensi menjadi bencana, bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Oleh karena itu, ketenangan dan kewaspadaan dalam menghadapi kebakaran menjadi kunci untuk mengontrol dan mengantisipasi kebakaran agar tidak meluas,” paparnya.
Ditambahkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar terhindar dari bencana kebakaran. Diantaranya meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab personel serta peningkatan kewaspadaan dan kesiagaan. Termasuk pengawasan terhadap bahan-bahan rawan terbakar serta adanya standar prosedur yang jelas pada setiap peralatan. “Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan latihan rutin dan berkelanjutan agar kewaspadaan terhadap bencana terus terasah,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur RS Bina Sehat Jember drg. Yunita Puspita Sari P., M.Kes mengatakan, sebagai pelayan kesehatan, penting untuk meningkatkan kewaspadaan serta melatih diri terhadap bencana yang bisa terjadi kapan saja. Tentu hal tersebut memerlukan pelatihan yang rutin berkelanjutan agar tanggap darurat bencana tetap dimiliki seluruh karyawan. “Jika kami terlatih, pelayanan dapat diberikan secara optimal serta diharapkan seluruh pasien dan pengunjung Rumah Sakit Bina Sehat akan merasa aman,” katanya. (sht)